Langsung ke konten utama

Membuka Blog Lama (lagi)



MEMBUKA BLOG LAMA (lagi)

Rabu, 27 Mei 2020 sekitar Pukul 14.00 Wita saya memberanikan hati untuk mengklik tautan grup WA "Belajar Menulis" yang dishare Om Jay di Grup Rakornas Virtual PGRI. Sebenarnya tautan tersebut beliau share di pukul 12.59 Wita (memastikan waktu ini saya pun harus melihat history chat di grup). 

Saya juga sempat mehubungi WA pribadi Om Jay untuk meminta izin membagikan tautan tersebut di beberapa grup guru di Banjarmasin. Sebenarnya cuma di 2 grup saja saya bagikan, yakni di grup telegram Forsil Guru-guru kota Banjarmasin dan di grup KKG SD Gugus Kelayan Barat Kec. Banjarmasin Selatan di mana saya saat ini diberi amanah sebagai ketuanya.

Maka bergabunglah saya di grup "Belajar Menulis Gel 12". Lalu munculah salah satu chat di grup WA tersebut yang menjadi awal hingga "Blog Ulun" inipun dibuka kembali. Beliau yang awalnya menyapa, dan kemudian menyatakan "Kembali saya hadir di sini untuk memastikan apakah bapak ibu semua nya sudah memiliki alat tulis yaitu blog, terimakasih" demikian bunyi chat tersebut. "Bagi yang belum tolong segera dibuat" lanjutnya. Saya lihat WA beliau, tertulis nama Fatimah, S.Si. Entah siapa beliau (suatu waktu insya Allah akan saling kenal), namun sepertinya beliau punya peran besar dalam grup "Belajar Menulis" ini. Tak hanya sekedar menyuruh, namun beliau juga membagikan tautan langkah membuat blog di http://www.praszetyawan.com/2020/04/cara-membuat-blog-di-bloggercom-terbaru.html?m=1 dan bisa diklik Langkah-langkah membuat blog yang ditujukan bagi anggota grup yang belum memiliki blog.

Setelah shalat Ashar, sajadah masih terhampar. Saya ambil laptop, dan mulai membukanya. Maka dicari kembalilah "Blog Ulun" ini. Dengan mengetik kata kunci "Fuhedku", Alhamdulillah munculah blog ini. Terbacalah postingan terakhir yang ternyata satu-satunya postingan di blog ini. Utak-atik settingan blogger, karena banyak perubahan tampilan sejak terakhir membukanya di september 2016. Akhirnya, sayapun memulai kembali menulis di "Blog Ulun" ini.

Mudah-mudahan, setelah bergabung di grup "Belajar Menulis". Tulisan ini tidak bernasib seperti postingan pertama. Tapi akan terus menulis, menulis dan menulis. Karena menulis perlu belajar, dan dengan belajar menulis saya akan lebih bisa menulis.

Smoga.

Banjarmasin, 27/05/2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"BANYAK BACA. RABUN MEMBACA, LUMPUH MENULIS"

"Kita akan mulai kuliah perdana hari senin tanggal 1 juni 2020 pukul 19.00-21.00 wib di WA group", demikian tertulis pesan di WA grup di Sabtu malam yang lalu, dikirim oleh Om Jay demikian guru blogger ini akrab disapa. Maka selesai siaran di TVRI Kalsel pukul 19.05 Wita. Bergegas aku ke Mushola TVRI untuk sholat Magrib. Setelahnya, bersegera aku menaiki motor. Sebelumnya ku pastikan untuk memakai masker terlebih dahulu. Ku lihat jam di HP, menujukkan pukul 19.15. Waktu tempuh dari Kantor TVRI Kalsel ke rumahku biasanya 30 menit. Aku harus tiba di rumah paling tidak sebelum pukul 20.00 Wita. Sudah bulat ku niatkan untuk hadir tepat waktu di ruang belajar. Bahkan, anak-anakku yang biasanya ku bawakan makanan setelah bekerja, sebelum berangkat sore tadi sudah ku beritahu. "Malam ini tidak ada pesan makanan dulu, kalau mau pesan makanan yang cepat saji saja", demikian ucapku pada mereka. Pukul 19.50 Wita aku tiba di rumah. Langsung ku masukan motor ke garasi. Anak-anak...

3 Cara Guru Membangun Optimisme di Era New Normal

Bu Erna, seorang guru dari salah satu Sekolah Dasar di Kota Banjarmasin tadi sore menghubungi saya melalui obrolan WA. Beliau menanyakan apakah saya memiliki program pembelajaran berbasis alam. Bu Erna dan saya dulu pernah tergabung dalam sebuah proyek dari Unesco dan KOICA yakni program Green School. Ku sampaikan kepada beliau bahwa aku telah punya konsep, namun sulit untuk merealisasikan di tengah pandemi saat ini. Bu Erna melanjutkan bahwa dia merasa kasihan dengan murid-muridnya yang telah beberapa bulan ini telah melaksanakan BDR. Ada rasa bosan, karena tidak ada kegiatan belajar yang lebih interaktif. Beliau ingin melaksanakan pembelajaran berbasis alam yang tetap patuh protokol kesehatan. Setelah berbincang beberapa saat. Tersimpul bahwa kegiatan belajar berbasis alam sangat sulit dilakukan di era pandemi. Bukan hanya karena ada aturan kesehatan yang harus dipatuhi. Namun juga tanggung jawab lain, terutama jika ada siswa yang mendapat dampak buruk pada kesehatannya. Kegiatan bel...