Langsung ke konten utama

3 Cara Guru Membangun Optimisme di Era New Normal


Bu Erna, seorang guru dari salah satu Sekolah Dasar di Kota Banjarmasin tadi sore menghubungi saya melalui obrolan WA. Beliau menanyakan apakah saya memiliki program pembelajaran berbasis alam. Bu Erna dan saya dulu pernah tergabung dalam sebuah proyek dari Unesco dan KOICA yakni program Green School. Ku sampaikan kepada beliau bahwa aku telah punya konsep, namun sulit untuk merealisasikan di tengah pandemi saat ini.
Bu Erna melanjutkan bahwa dia merasa kasihan dengan murid-muridnya yang telah beberapa bulan ini telah melaksanakan BDR. Ada rasa bosan, karena tidak ada kegiatan belajar yang lebih interaktif. Beliau ingin melaksanakan pembelajaran berbasis alam yang tetap patuh protokol kesehatan. Setelah berbincang beberapa saat. Tersimpul bahwa kegiatan belajar berbasis alam sangat sulit dilakukan di era pandemi. Bukan hanya karena ada aturan kesehatan yang harus dipatuhi. Namun juga tanggung jawab lain, terutama jika ada siswa yang mendapat dampak buruk pada kesehatannya. Kegiatan belajar akan dilakukan dengan daring. Ketika ada ide strategi belajar lebih seru, segera eksekusi. Itu mungkin pesan tersirat dari diskusi kami.
Dari perbincangan kami tersebut. Saya merasa sepertinya masih ada optimisme dari Bu Erna, bahkan mungkin banyak guru lain. Untuk mampu berimprovisasi dalam kegiatan belajar mengajar di rumah. Apalagi nanti ketika masuk di Era New Normal atau tatanan baru atau kenormalan baru begitu sulih bahasanya.
Hemat saya, ada banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam membangun optimisme terutama dalam kegiatan pembelajaran yang "terpaksa" harus dilakukan dari rumah. 3 diantaranya adalah :

  1. Pedomani panduan penyelenggaraan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Dan Tahun Akademik Baru Di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang diterbitkan oleh 4 kementerian yakni Kemdikbud, Kemenag, Kemenkes dan Kemendagri.
  2. Bangun juga rasa optimis para peserta didik kita, bahwa pembelajaran dari rumah tidak kalah baiknya. Sembari sampaikan bahwa kita semua harus menyiapkan diri untuk era New Normal. Kebiasan-kebiasaan baik yang dilakukan selama pandemi. Terutama kepatuhan dengan protokol kesehatan harus menjadi budaya. Nantinya harus menjadi budaya ketika sudah mulai kembali bersekolah di era New Normal.
  3. Siapkan diri dengan kompetensi yang mendukung pembelajaran yang sesuai dengan era New Normal. Manfaatkan waktu yang cukup banyak selama bekerja di rumah untuk mengikuti kursus online, webinar, bimbingan online dan lainnya. Agar nanti ketika kita mulai kembali bekerja. Kita telah siap dengan skill lebih baik dari sebelumnya.

Hal yang pasti adalah, di era kenormalan baru nanti. Semua harus siap menjalaninya. Apalagi bagi guru. Garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Optimisme dimulai dari guru, ditularkan kepada anak didik. Kemudian disebarkan ke penjuru nusa.


22/06/2020


M. H. Pahdi


 


Komentar

  1. Keren pak

    https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/06/3-manfaat-dari-kegiatan-grup-belajar.html

    BalasHapus
  2. Bagus pak, era 4.0 sudah dimulai di masa new normal

    http://maseko1275.blogspot.com/2020/06/tigacara-guru-tetap-optimis-di-masa-new.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"BANYAK BACA. RABUN MEMBACA, LUMPUH MENULIS"

"Kita akan mulai kuliah perdana hari senin tanggal 1 juni 2020 pukul 19.00-21.00 wib di WA group", demikian tertulis pesan di WA grup di Sabtu malam yang lalu, dikirim oleh Om Jay demikian guru blogger ini akrab disapa. Maka selesai siaran di TVRI Kalsel pukul 19.05 Wita. Bergegas aku ke Mushola TVRI untuk sholat Magrib. Setelahnya, bersegera aku menaiki motor. Sebelumnya ku pastikan untuk memakai masker terlebih dahulu. Ku lihat jam di HP, menujukkan pukul 19.15. Waktu tempuh dari Kantor TVRI Kalsel ke rumahku biasanya 30 menit. Aku harus tiba di rumah paling tidak sebelum pukul 20.00 Wita. Sudah bulat ku niatkan untuk hadir tepat waktu di ruang belajar. Bahkan, anak-anakku yang biasanya ku bawakan makanan setelah bekerja, sebelum berangkat sore tadi sudah ku beritahu. "Malam ini tidak ada pesan makanan dulu, kalau mau pesan makanan yang cepat saji saja", demikian ucapku pada mereka. Pukul 19.50 Wita aku tiba di rumah. Langsung ku masukan motor ke garasi. Anak-anak...